Kamis, 08 November 2012

Like A Coffee

Bertanya tentang hidup kepada secangkir kopi, dan jawabannya selalu mengejutkan.
Kopi dan pagi adalah satu contoh pasangan serasi di semesta ini. Di mana ada pagi, di situ kopi. Di mana ada aku, di situ kamu menjauh. Ada yang salah ? saya rasa tidak.


Ritual pagi yang tak pernah lepas saat ini adalah menikmati secangkir kopi. menikmati kehangatan yang sesungguhnya. Hidup itu seperti kopi, kita kadang tetap ingin meminumnya meskipun terdapat rasa pahit di komposisinya. Kita harus selalu bergerak maju meskipun kita tahu, kalau di depan sana menanti banyak pahit kehidupan.

Bahkan, hubungan ‘asmara’ pun hampir sama seperti secangkir kopi. Kadang kita memilih kopi itu karena ingin mencoba variant baru. Kadang kita mencoba kembali kopi yang lama karena rindu akan cita rasanya. Kadang kita juga suka melanjutkan meminum kopi yang sebenarnya pahit, tapi tetap berlanjut karena sejak awal kita suka rasa pahitnya. 



Yah begitulah, saya cuman ingin meng-analogi-kan-nya dengan secangkir kopi. Dan maksudnya silahkan kalian tafsirkan sendiri.



Oh, iya. Kopi itu memang pahit, tapi kamu tak harus juga menikmatinya dalam keadaan pahit. Untuk mengurangi rasa pahitnya kita bisa mencampurkannya dengan beberapa sendok gula dan susu. Hidup kamu yang kamu rasa pahit-pun bisa terasa manis banget. Pintar-pintar aja menikmati, mengambil-hikmanya, dan bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar